Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi dimana baterai handphone sedang low namun tidak menemukan sumber arus listrik. Termasuk anda kan?
Dulu masalah ini tidak terlalu sering terjadi karena kondisi handphone jaman dulu tidak secanggih sekarang. Dengan layar monochrome, dan fitur telepon, sms dan game seadanya membuat handphone jadul lebih hemat baterai. Namun semua berubah ketika era smartphone datang. Handphone yang bisa melakukan segalanya ini hadir menjadi primadona bagi siapapun, membuat setiap orang ingin memilikinya. Tentunya anda juga sama, mungkin anda sedang membaca artikel ini dengan menggunakan sebuah smartphone. Namun smartphone ini lahir dengan salah satu kekurangannya yang sampai saat ini belum bisa diatasi, yakni boros baterai. Karena produsen sampai saat ini belum bisa membuat smartphone yang hemat energi, irit baterai, tahan hingga seharian, maka alternatif lain pun dibuat. Untuk mengatasi kekurangan smartphone yang boros baterai ini diciptakanlah benda bernama Power Bank. Bank Energi ini bisa menyimpan sejumlah arus listrik cadangan bagi smartphone anda sehingga bila baterai habis dan tidak segera menemukan sumber arus listrik anda bisa mengisi baterai anda dari energi listrik yang tersimpan di dalam Power Bank ini. Lalu apakah masalah berhenti di situ saja? Tidak!
Berawal dari hobi saya bepergian, jalan-jalan, hiking, touring dengan sepeda motor kesayangan ke tempat-tempat yang belum banyak dikunjungi, mengambil photo-photo unik untuk dishare melalui blog ini, muncullah sebuah masalah baru. Ketika saya sedang bepergian untuk beberapa hari terkadang saya tidak menemukan sama sekali sumber arus listrik. Sedangkan untuk keperluan komunikasi dan dokumentasi saat bepergian saya harus memastikan handphone saya tetap menyala. Jika baterai handphone dan Power Bank sudah habis dan saya tidak bisa menemukan sumber arus listrik, bagaimana saya bisa update dan mengambil photo-photo yang bagus di tempat yang saya kunjungi?
Dari masalah tersebut muncullah ide untuk membuat alternatif sumber energi yang ternyata memang sudah banyak dijual juga benda nya, yakni charger tenaga matahari. Berbekal sedikit ilmu dan kreatifitas, serta tuntutan maka berikut saya berikan tutorial cara membuat charger Handphone menggunakan sumber energi listrik dari sinar matahari.
Hal pertama dan yang utama yang harus kita siapkan adalah panel tenaga surya yang bisa mengubah energi sinar matahari menjadi energi listrik. Saya sempat kebingungan mencari benda ini dan berapakah harganya. Lalu tipe seperti apa yang cocok digunakan untuk jenis handphone saya. Setelah mencari tahu di beberapa sumber akhirnya saya menemukan panel tenaga surya ini dengan ukuran sekitar 6 volt dengan harga yang cukup murah. Bisa di lihat di
[0.6W 5.5V 90mA Mini monocrystalline polycrystalline solar Panel] dan atau di [
5V 100mA Polycrystalline PET Solar Cell]
Yang kedua yang harus disiapkan adalah Inverter charger USB. Benda ini berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari panel surya dan memasukkannya ke dalam baterai handphone. Benda ini bisa anda temukan di dalam charger handphone yang sudah tidak terpakai namun masih berfungsi. Jika tidak ada, anda bisa menggunakan modul DC to DC step up yang gunanya untuk mengalirkan arus listrik ke baterai. Anda bisa membelinya di toko elektronik atau bisa lihat di [
DC to DC Converter Step Up 1-5 Volt to 5 Volt 600mA]
|
DC to DC converter step up USB |
Nah, setelah dua bahan utama tadi kita peroleh, mulailah untuk mempersiapkan peralatan dan bahan lain yang pasti mudah ditemukan
Bahan yang harus disiapkan adalah
- Panel Tenaga Surya (solar cell)
- Inverter USB Charger (bekas charger) atau DC to DC converter step up
- Kabel charger USB
- Sebuah kartu bekas (untuk dudukan)
- Sebuah smartphone (untuk test)
Peralatan yang dibutuhkan adalah
- Cutter
- Solder
- Lem Bakar (pistol lem bakar jika ada)
Cara Merangkai
Hal pertama yang dilakukan adalah menyambungkan kutub positif panel tenaga surya ke kutub positif inverter USB Charger (jangan sampai terbalik karena bisa merusak inverter). Lakukan juga untuk kutub negatifnya. Gunakan solder untuk menyambungkan masing-masing kutub.
Setelah kutub tersambung, beri sedikit lem untuk merekatkan inverter USB charger ke panel. Pastikan inverter dan kabel merekat kuat agar tidak terlepas. Pastikan juga socket usb bisa terjangkau kabel dengan mudah. Untuk meluruskan anda bisa gunakan penggaris untuk membantu mencari letak inverter USB yang pas.
Untuk membuat dudukan agar panel selalu menghadap ke arah cahaya matahari, anda bisa menggunakan sebuah kartu bekas yang dilipat sedemikian rupa hingga bisa menyangga panel surya tersebut. Gunakan lem untuk merekatkan dudukan dengan panel surya.
Setelah kering dan merekat kuat, seperti inilah bentuk charger handphone / smartphone tenaga matahari yang kita rangkai. Cobalah sambungkan ke sebuah handphone, jika rangkaian benar dan berhasil, charger ini bisa mengisi ulang baterai smartphone anda dengan hanya menggunakan cahaya matahari ataupun cahaya lampu.
Bagaimana, mudah kan?? Walaupun sedang di perjalanan pun anda tetap bisa mengisi baterai smartphone anda dengan gratis dan juga Go Green!
Lalu mengapa solar cell atau panel tenaga matahari ini bisa menghasilkan energi listrik??
Solar cell adalah suatu alat yang berguna untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik secara langsung. Energi listrik yang dibangkitkan oleh solar cell berupa energi listrik arus searah atau
Dalam kerjanya solar cell memakai prinsip persambungan p-n yang terbuka (Milman dan Halkias, 1992). Sel surya biasanya dibuat dari bahan semikonduktor. Jenis semikonduktor yang dipergunakan adalah silikon dan germanium. Salah satu komponen elektronika yang menggunakan semikonduktor dan memakai prinsip persambungan p-n adalah transistor persambungan bipolar atau
Bipolar Junction Transistor (BJT).
Solar cell adalah suatu elemen aktif yang mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Solar cell pada umumnya memiliki ketebalan minimum 0,3 mm, yang terbuat dari irisan bahan semikonduktor dengan kutub positif dan kutub negatif. Prinsip dasar pembuatan sel surya adalah memanfaatkan efek fotovoltaik, yaitu suatu efek yang dapat mengubah langsung cahaya matahari menjadi energi listrik. Prinsip ini pertama kali diketemukan oleh Bacquere, seorang ahli fisika berkebangsaan Perancis tahun 1839. Apabila sebuah logam dikenai suatu cahaya dalam bentuk foton dengan frekuensi tertentu, maka energi kinetik dari foton akan menembak ke atom-atom logam tersebut. Atom logam yang iradiasi akan melepaskan elektron-elektronnya. Elektron-elektron bebas inilah yang mengalirkan arus dengan jumlah tertentu.
Dengan aplikasi panel tenaga matahari atau solar cell sebagai charger ini semoga muncul inovasi lainnya yang bisa membantu gerakan Go Green dan mengurangi penggunaan energi yang tidak terbarukan.