Bulan Mei ini cuaca memang cukup bersahabat. Sudah beberapa hari ini di wilayah Bandung cuaca sangat cerah sepanjang hari. Mungkin agak mendung di sore hari tetapi tidak berlanjut turun hujan. Rasanya bulan ini menjadi bulan yang bersahabat bagi para pecinta jalan-jalan, termasuk saya. Minggu yang lali setelah asyik bernostalgia dengan jalan-jalan naik kereta api Lokal Cibatu-Purwakarta dari Cimindi ke Purwakarta pulang pergi, kali ini saya kembali jalan-jalan Purwakarta, kota di sebelah Barat Bandung, tepatnya ke daerah Wanayasa, Purwakarta
Berawal saat suatu malam, teman saya Ekky mengirimkan sebuah foto tempat wisata via BBM, semacam kolam renang berkonsep skypool yang konon bernama Giri Tirta. Lumayan menarik, apalagi saat cuaca cerah seperti ini, berenang menjadi hal yang menyenangkan. Jika selama ini lebih sering berenang di pantai, rasanya ide bagus juga jika kali ini saya coba untuk berenang di tempat ini. Apalagi melihat fotonya, kolam ini sepertinya terletak di atas perbukitan dengan dihiasi pemandangan langit biru sebagai atapnya.
|
Photo yang dikirim via BBM, Giri Tirta Kahuripan |
Minggu, 18 Mei 2014 akhirnya rencana itu terwujud. Saya bersama tiga orang teman lainnya berangkat menuju tempat bernama Giri Tirta Kahuripan. Nama tempat ini saya dapat dari Google, sebuah tempat berkonsep Agro Wisata yang terletak di Wanayasa Purwakarta. Jujur saja saya belum tahu tempatnya, selama ini berkunjung ke Purwakarta pun hanya numpang lewat dan tak pernah sampai ke daerah Wanayasa.
Yang kami pikirkan waktu itu adalah kita menuju kota Purwakarta terlebih dahulu, sebagai tempat check point, selebihnya kita akan tanya orang-orang di sana saja karena memang informasi di google tidak terlalu detil mengenai lokasi tempat ini.
Berangkat dari Pasteur, saya, Ekky bersama adiknya Restu menuju arah Padalarang menjemput Memmy yang juga penasaran ingin berkunjung ke Giri Tirta Kahuripan ini. Dari sana kita melaju melewati jalan Raya Purwakarta- Padalarang, jalan yang kini sepi karena kalah pamor dari Jalan Tol Cipularang. Dulu sebelum jalan tol Cipularang dibuka, jalan ini begitu ramai dilalui kendaraan-kendaraan karena merupakan jalur utama Bandung-Jakarta.
Jam 11 siang itu kami melaju melewati jalanan berliku dengan pemandangan hutan jati khas wilayah ini. Sesekali pemandangan dihiasi pilar-pilar kokoh yang menyangga jalan Tol Cipularang dan jembatan kereta api yang melintang sepanjang perbukitan di sekitar jalur ini.
Perjalanan kami saat itu ditemani cuaca cerah walaupun beberapa saat tampak awan menggelayut membuat kami sedikit khawatir akan turun hujan. Tak terlalu cepat kami memacu sepeda motor, mungkin hanya maksimal bertahan di 60km/jam.
Sekitar tengah hari kami berhenti sejenak di dekat pintu tol Ciganea. Mencoba mencari tahu kemana arah perjalanan kita selanjutnya. Patokan kami setelah mendekati Purwakarta adalah menuju Wanayasa. Dari kota Purwakarta ini kami mengambil jalan menuju Wanayasa, melewati Pasar Rebo. Nah menurut informasi, dari pasar Rebo menuju wisata Giri Tirta Raharja masih harus menempuh jarak sekitar 20an km lagi. Waw ternyata jauh juga tempat tujuan kita kali ini.
Perjalanan dari Pasar Rebo menuju Giri Tirta Raharja didominasi jalanan menanjak melewati jalur Purwakarta-Wanayasa-Jalan Cagak. Sepertinya ini merupakan jalan alternatif menuju Subang. Baru pertama kali ini saya melewati jalur ini. Jalur ini relatif lebih sempit dan lebih ramai daripada jalur Padalarang-Purwakarta. Lumayan lama kami mendaki sampai akhirnya terdapat plang penunjuk arah Agro Wisata Giri Tirta Kahuripan berbelok ke kiri. Memang benar ternyata tempat ini berada di atas perbukitan. Namun dari keterangan GPS, tempat ini terletak di ketinggian sekitar 600mdpl, sama saja seperti kota Bandung. Tak heran cuacanya pun tak sedingin daerah pegunungan pada umumnya kala itu.
Setelah berbelok kami melanjutkan perjalanan melewati sebuah jalan ke arah perkampungan warga, dengan jalan yang sudah dibeton mulus. Sepertinya jalan ini memang dikhususkan untuk pengunjung tempat wisata ini. Tak jauh dari kami berbelok sekitar 1 km akhirnya sampailah kami di Agro Wisata Giri Tirta Raharja.
Dilihat dari kejauhan nampak suasana di tempat ini kental akan artsitektur Jawa namun dipadu dengan sentuhan modern. Nampak juga patung-patung berjejer sepintas suasanyanya seperti di Bali (saya hanya menebak saja karena memang belum pernah ke Bali :D)
Tiket masuk menuju kawasan Agro Wisata Giri Tirta Kahuripan ini sebesar Rp 20.000. Menurut keterangan karyawab di sana, terdapat banyak fasilitas yang bisa dinikmati di sini, antara lain Out Bound, ATV, Kolam Pancing, Kolam Ikan Hias, Kolam Ikan Amazon, Kolam Angsa, Taman Anggrek, Taman Burung, Green House, Lapangan Futsal, Camping Ground plus kebun buah 26 hektar yang terhampar luas dengan bermacam jenis pohon buah-buahan juga sayuran.
Selain itu katanya Resort Giri Tirta Kahuripan memiliki 5 (lima) Villa ukuran 10m x 10m dan 6 (enam) Cottages dengan masing-masing 2 (dua) kamar tidur, ruang keluarga, ruang makan, dan juga ada 13 (tiga belas) kamar di Rumah Singgah kami, Barak dengan kapasitas 60 orang. Jadi kalau suatu saat anda tertarik kesini secara rombongan tentunya tidak usah khawatir akan tempat untuk beristirahat.
Dari sekian banyak fasilitas tersebut yang jadi tujuan utama kami ke sini adalah kolam renangnya. Konsep Skypool yang kemarin-kemarin saya lihat di internet memang menggoda untuk dikunjungi. Ternyata untuk memasuki areal kolam renang, kita harus membeli lagi tiket masuk seharga Rp. 50.000 jadi total sekitar Rp 70.000 yang harus kita keluarkan untuk bisa berenang di Giri Tirta Kahuripan ini. Well, tapi saya yakin semua itu akan terbayar jika sudah merasakan keindahan kolam renangnya.
Setelah membeli tiket, kami diberi gelang anti air berwarna mencolok. Warna hijau Luminus atau hijau stabilo. Mungkin maksudnya sebagai penanda bahwa kita masuk areal kolam dengan membeli tiket dan mudah dipantau oleh petugas. Walaupun sebenarnya terlihat aneh.
Tengah hari jam satu siang ketika kami pertama kali menginjakkan kaki di areal kolam renang Giri Tirta Kahuripan ini. Memang konsep yang diusung benar-benar unik dan berbeda dari tempat wisata lainnya. Jika pada umumnya wisata air mengusung konsep waterpark, yang mengutamakan area bermain air yang luas, maka di Giri Tirta Kahuripan ini kita akan disuguhkan dengan konsep wisata air yang tenang, jauh dari keramaian dan lebih menekankan pada pendekatan lingkungan alam pegunungan.
Dari MasterPlan pembangunan tempat ini yang saya temukan di sebuah situs internet, terlihat memang konsep Agro Wisata dengan pendekatan alam menjadi tema utama pembangunan tempat ini.
Sumber Foto http://dasarsitek.blogspot.com/2010/10/teori-warna.htmlPenasaran? itu juga yang kami rasakan saat pertama kali melihat biru nya air kolam yang jernih dengan pemandangan perbukitan sebagai latar belakangnya. Panas mentari yang menyengat memang membuat gerah, semakin menggoda kami untuk langsung menceburkan diri ke kolam. Tapi tentunya anda tahu apa konsekuensinya jika berenang di tengah hari. Kita harus merelakan kulit agak sedikit gelap setelahnya. Jika ditranslate ke Bahasa Sunda istilahnya adalah tutung :D
Dimana bumi dipijak, disitu kamera dijunjung. Sambil menunggu matahari condong ke Barat, ritual acara wajib di tempat wisata kami lakukan. Percayalah! hunting foto di tempat yang memang belum banyak orang yang tahu itu adalah sesuatu yang menyenangkan.
Jam dua siang matahari mulai bersahabat dengan bergerak ke arah Barat, mengurangi pancaran sinarnya siang itu. Awan kelabu mulai menggeliat bergerak dari kejauhan. It's time to gejebur!
Gimana? Mau Coba ke Sini??
Sebagai informasi jika ingin pergi ke Giri Tirta Kahuripan dari Kota Bandung bisa ditempuh lewat dua jalur. Pertama lewat Jalur Bandung-Padalarang-Purwakarta-Wanayasa, bagi yang membawa kendaraan roda empat lebih praktis lewat jalan tol Cipularang dan keluar di pintu tol Jatiluhur untuk selanjutnya menuju kota Purwakarta. Bagi yang bersepeda motor, bisa melewati jalur yang saya lewati saat itu lewat jalan Raya Padalarang Purwakarta menuju kota Purwakarta. Setelah memasuki kota Purwakarta lanjutkan menuju Pasar Rebo. Dari sini ikuti saja jalur menuju Wanayasa-Jalan Cagak sekitar 22km dari sini. Lokasi ada di sebelah kiri jalan dimana terdapat papan penunjuk jalan ke arah Giri Tirta Kahuripan.
Jalur yang lain yakni lewat jalur Bandung-Lembang-Subang-Wanayasa, sepertinya ini bisa jadi alternatif tetapi saya belum pernah mencobanya.
Mumpung cuaca cerah, Ayo Berenang!